Senin, Juni 22, 2009

KB Alami Dengan Menyusui Ekslusif




Sudah 5 bulan pasca melahirkan ternyata haid belum datang juga. Agak H2C sih, abisnya selama ini aq ga pake alat kontrasepsi apapun (ceritanya mo KB alami nih). Klo ber KB takutnya bisa mempengaruhi produksi dan kualitas ASI. Alat kontrasepsi pada umumnya berkaitan dengan hormon dan menurut beberapa sumber, KB masih menjadi perdebatan mengenai kebaikan dan keburukannya. Bahkan ada sumber yang menyebutkan KB bisa menyebabkan kemandulan dan kanker...hi....takut dh. Oleh sebab itu, selama ini aq dan suami memilih KB alami.

Aq juga sedang menyusui Putri secara eksklusif dan menurut beberapa sumber, hal tersebut juga merupakan salah satu metode KB alami. Seberapa aman dan efektif ya KB alami ini?

Setelah mencari beberapa info mengenai KB alami dan menyusui, berikut aq rangkumkan artikelnya. Moga bermanfaat ya.......

Sumber:

http://www.jambi-independent.co.id/home/modules.php?name=News&file=article&sid=8159;http://forum.tabloidnova.com/showthread.php?t=13455;http://www.anakku.net/index.php?option=com_content&task=view&id=192&Itemid=57

Umumnya, para ibu pascapersalinan ingin menunda kehamilan berikutnya paling sedikit 2 tahun lagi atau tak ingin tambahan anak lagi. Untuk itu, penggunaan alat kontrasepsi menjadi pilihan. Idealnya, penggunaan alat kontrasepsi dilakukan tiga pekan setelah melahirkan. Jika terlambat, bisa dilakukan pada saat haid datang. Namun, ada juga ibu-ibu yang tidak kunjung haid usai melahirkan. Tentu saja, keadaan ini membuat khawatir para ibu.

Menurut dr Rudy Gunawan SpOG, tidak kunjung haid pasca melahirkan adalah keadaan yang sering terjadi pada wanita setelah melahirkan terutama yang menyusui secara ekslusif. “Hal ini memang bisa terjadi dan wajar,” ujarnya saat ditemui di Rumah Sakit Asia Medica. Ia mengatakan, infertilitas (tidak subur) pada wanita setelah melahirkan rata-rata berlangsung sekitar 6 minggu. Namun pada ibu pascapersalinan yang menyusui, masa infertilitas lebih lama. Namun kembalinya kesuburan tidak dapat diperkirakan. “Makanya, masa ini bisa digunakan sebagai KB alami,” ujarnya.

Sumber lain mengatakan bahwa menstruasi setelah melahirkan berkaitan dengan hormon kewanitaan, Faktor-faktor yg dapat mempengaruhinya:

1. Ibu menyusui

Dengan menyusui berarti hormon prolaktin (hormon pengatur produksi ASI) tinggi, hal ini menyebabkan tidak terjadinya ovulasi (pematangan daan pengeluaran sel telur) kemungkinan ibu yg menyusui mendapatkan menstruasi dlm jangka waktu yg lebih lama dibanding ibu yg tidak menyusui.

2. Siklus menstruasi

Ada wanita dg siklus menstruasi pendek ada pula yg mempunyai siklus menstruasi panjang. Semua tgt hormon yg diatur oleh hipotalamus

3. Diet ketat

4. Faktor psikologis, misalnya stress, baby blues, etc. yg dapat menekan pengeluaran hormon kewanitaan.


Dalam hal ini KB alami dalam masa menyusui disebut dengan metode amenore laktasi (MAL). Menyusui secara eksklusif, kata Rudy, merupakan suatu metode kontrasepsi sementara yang cukup efektif, selama ibu pascapersalinan belum mendapat haid. Waktunya kurang dari 6 bulan pascapersalinan. Efektivitas MAL dapat mencapai 98 persen bila ibu menyusui lebih dari 8 kali sehari dan bayi mendapat cukup asupan perlaktasi (setiap kali menyusui). “Tapi kalau menyusui jarang, misalnya ibu bekerja, sulit dijamin,” ujarnya.


Metode Amenore Laktasi, bisa dilakukan hingga enam bulan. “Waktu mulai menggunakan kontrasepsi pascapersalinan tergantung dari status menyusui,” ujarnya. Untuk metode kontrasepsi yang bisa langsung digunakan adalah spermisida (sejenis tisu yang digunakan wanita saat berhubungan, Red), kondom, dan koitus interuptus (senggama terputus). “Ini bisa langsung digunakan, tanpa harus menunggu-nunggu,” ujarnya.


Tapi, ada baiknya konsultasi dengan bidan maupun dokter untuk memastikan kontrasepsi yang cocok, termasuk memastikan terjadi kehamilan atau tidak. Terutama bagi ibu yang masih tidak kunjung datang haidnya “Bisa tes kehamilan dulu atau cek USG untuk memastikannya,” ujarnya. Sebenarnya, ibu yang menyusui tidak memerlukan kontrasepsi pada 6 minggu pascapersalinan. Bila ibu tersebut menggunakan MAL waktu tersebut dapat sampai 6 bulan.

Sumber lain menyebutkan bahwa untuk menjadikan menyusui sebagai salah satu metode KB alami maka harus memenuhi persyaratan berikut:

  1. masih dalam periode ASIX (lebih bagus lagi kalau menyusui eksklusif) 0-6 bulan;
  2. belum mendapatkan haid; dan
  3. rentang waktu menyusui tidak lebih dari setiap 3-4 jam.

Kalau semua persyaratan diatas terpenuhi, maka tingkat kegagalan KB inj adalah sebesar 1,8%.

Memilih kontrasepsi saat menyusui

Pil kontrasepsi

Pil KB kombinasi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron tidaklah dianjurkan untuk ibu menyusui karena mengurangi produksi ASI. Bila Anda tak cocok dengan cara KB yang lain sedangkan Anda menyusui, lebih baik memilih pil KB yang hanya mengandung turunan hormon progesteron (mini pil). Sebuah studi menunjukkan mini pil ini tidak mempengaruhi ASI dibandingkan pil kombinasi. Efek kontrasepsi mini pil yang lebih lemah bisa dibantu dengan memberi ASI eksklusif. Dan bila ibu sudah berhenti menyusui, barulah menggantinya dengan pil kombinasi.




KB suntik atau implant

Karena hanya mengandung hormon turunan progesteron, KB suntik pada prinsipnya sama dengan mini pil. KB suntik memiliki efek lebih panjang dan disuntikkan pada periode tertentu saja (satu bulan atau 2-3 bulan). Konon, saat penyuntikan dengan dosis tinggi, hormon yang masuk ke ASI akan meningkat, namun menurut studi hal ini tidak merugikan si bayi.

KB implant merupakan jenis KB hormonal yang bersifat jangka panjang. KB dilakukan dengan memasukkan sejenis selongsong berisi hormon ke bawah kulit, dan akan diambil bila ibu menginginkannya atau setelah lima tahun.


AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)

Sampai saat ini, AKDR menjadi pilihan pertama untuk ibu yang masih menyusui namun belum ingin kontrasepsi mantap.Selain keluhan yang minimal, AKDR tidaklah berpengaruh pada ASI karena bekerja secara lokal di dalam rahim. Pemasangan AKDR tidaklah perlu menunda waktu, bisa dilakukan pada akhir nifas, biasanya saat satu bulan tujuh hari setelah ibu bersalin. Sebab, bila diberikan lebih awal, risiko AKDR untuk terlepas (ekspulsi) lebih besar.

Metode kontrasepsi lain

Beberapa ibu memilih untuk mengkombinasi ASI eksklusif dengan metode KB sederhana seperti kondom, diafragma, atau senggama terputus. Kedua metode ini akan saling melengkapi selama proses menyusui dilakukan dengan benar. Ingatlah untuk mengganti metode KB bila ibu tak lagi menyusui secara eksklusif karena metode-metode ini memiliki efektifitas yang rendah.

Pada ibu yang tak ingin punya anak lagi, kontrasepsi mantap yaitu dengan mengikat saluran rahim bisa dilakukan dalam 24 jam pertama setelah melahirkan. Kontrasepsi mantap juga bisa dilakukan pada pasangan dengan mengikat saluran sperma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar